Entah karena apa perasaan ini tiba-tiba saja mengingatmu. Wajahmu, senyummu, tawamu, candamu, gema suaramu, tatapan matamu, genggaman tangan itu, kecupan manis itu, semua hal yang pernah kita alami menyeruak tak terbendung menari di otak dan pelupuk mataku. Apakah ini salah? mengenangmu, berharap berjumpa denganmu, bahkan merindukanmu. Apakah ini dosa? memimpikanmu, menghayalkanmu, menikmati gambarmu dan punya niat nekad menemuimu.
Menyelami hati yang penuh kerinduan dengan alunan tembang dari payung teduh semakin menghanyutkan rasa. Jika kamu bertanya kenapa aku bisa rindu? Jawabnya "entahlah". Karena bukan aku yang mengatur rasa ini. Ia datang tanpa aku undang dan ia pergi tanpa berpamitan. Aku hanya bisa menikmati kehadirannya, merasakan setiap sakit yang menyesakkan dada yang ia torehkan. Rasa sakit yang membawa kenikmatan.
Mengenangmu disaat-saat tak terduga mampu memberikan energi baru dengan atmosfer yang berbeda. Menghayalkan bersamamu seperti waktu lalu membawa harapan yang menghidupkan jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar