mengenang kembali lagu tempo dulu dari penyanyi legendaris "Obie Mesach" membawa lamunan melayang ke masa-masa SMA. Terselip syair "tiada masa paling indah masa-masa di sekolah, tiada kisah paling indah kisah kasih di sekolah". Amboi, berasa usia kembali ke angka 1.
Malam ini, aku terbangun pukul 01.14 dini hari. Tanpa rasa kantuk lagi aku buka laptop dan mulai memeriksa tugas kuliah yang harus segera di unggah. Saat bersamaan aku membuka pesan di WAG alumni siswa yang ternyata sudah penuh dengan chat. Karena penasaran, aku mulai membaca satu persatu chat mereka dan tertawa tanpa henti di tengah malam tidak dapat lagi dihindarkan. Ternyata baru terungkap segudang cerita seru dan lucu dari mereka. Namanya anak muda, kisahnya tidak jauh-jauh dari percintaan ala mereka. Cinta monyet anak SMA. Hihihi...geli sendiri jadinya. Karena kisah mereka tidak jauh berbeda dengan kisah masa SMA ku dulu.
Bernostalgia denga masa lalu terkadang kita butuhkan untuk menyegarkan otak. Kerinduan bertemu dengan teman-teman lama mendorong kita untuk menyambung kembali tali persaudaraan yang mungkin sempat terputus karena kesibukan ataupun waktu dan jarak yang sudah berjauhan. Di jaman yang serba mudah dengan teknologi saat ini, sudah bukan masalah besar untuk kita jika ingin mewujudkan pertemuan itu. Perjumpaan secara virtual pun sudah bisa kita lakukan untuk mengobati rasa rindu dengan mereka. Jadi, kalau ada alasan susah komunikasi, jaman sekarang sudah tidak berlaku karena dunia sudah dalam genggaman dengan bantuan teknologi.
Pukul 03.15 dini hari, terciptalah puisi singkat yang inspirasinya datang dari kenangan lama.
"DULU"
Angan melayang ke masa itu
Masa aku dan kamu bertemu
Merangkai cerita penuh rindu
Selaksa makna kembali menggebu
Kala sang surya mulai bersinar
Harapan bersua berbinar-binar
Aku kamu bertatapan dengan mata nanar
menghempaskan kerinduan yang membuat terkapar
jari jemari kembali tertaut
tak ingin terlepas walau dengan maut
Hati menjerit ingin segera merajut
Asa bersama yang selalu terpaut
Sandik, 13 September 2022