Judul : Healing Dengan Menulis
Pertemun ke-2
Penulis : Dwi Arica Martiani
Tanggal : 11 Januari 2023
Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.
Moderator : Widya Setianingsih, S.Ag
Bismillahirrohmanirrohim...
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan kesempatan sehingga malam ini aku bisa mengikuti kegiatan KBMN 28 pada pertemuan ke-2.
Melihat player yang di kirim ke WAG sore tadi, aku langsung merasa penasaran dengan judulnya "Menjadikan Menulis Sebagai Passion" mmmmm...sungguh mengherankan😑 apa ya bisa menulis sebagai passion?? karena selama ini aku hanya mengenal passion bisa kita dapatkan dari hal-hal yang bersifat ringan tanpa banyak mikir. Sementara menulis, harus di kerjakan dengan berfikir merangkai kata yang pas sehingga hasilnya bisa bagus. Hal ini masih menjadi pertanyaan besar di benakku💢💤. Sampai akhirnya tiba acara di mulai dan semua kebingungan mulai terurai. Mari kita ulas lebih lanjut....go .....go....go...
pertemuan di awali dengan ucapan salam dari moderator yaitu mbak widya. Beliau mengawali sapaan kepada moderator dengan untaian kata yang menghanyutkan jiwa😍 sungguh berkesan sapaan pembuka itu bagiku. Seperti bulu perindu😘. Memang di butuhkan jam terbang yang tinggi untuk bisa mencapai kecakapan merangkai kata seperti mbak Widya👍👍.
Dan akhirnya narasumber yang di tunggu-tunggu muncul juga. Beliau adalah Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd., atau biasa di sapa ibu Kanjeng. Selain sebagai penulis ibu Kanjeng juga aktif sebagai pengurus PGRI dan pegiat literasi nusantara. Di usia yang tidak muda lagi beliau memiliki semangat yang luar biasa untuk memajukan dan mendorong penulis-penulis pemula dengan mantranya "writing is my passion" sehingga siapa saja yang pernah membaca tulisan beliau pasti tersihir karena langsung mengena di hati.
Mengapa menulis menjadi passion yang menjanjikan?? Menurut ibu Kanjeng, kemampuan menulis di pandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir serta profesi menulis adalah salah satu pekerjaaan yang sangat di hormati dan di hargai secara sosial.
Adapun langkah-langkah menjadi penulis yang baik menurut beliau adalah :
- Perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita)
- Perlu memiliki mentor menulis yang tepat
- memahami pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Menurut ibu Kanjeng, hal-hal yang harus di persiapkan sebelum mulai menulis yaitu :
- Menggali dan menemukan gagasan atau ide. Kegiatan ini dapat di lakukan dengan pengamatan baik terhadap peristiwa yang terjadi, imainasi, dan kajian pustaka. Untuk mempermudah proses menemukan ide, cara efektif yang dapat di lakukan adalah melalui brainstorming.
- Menentukan tujuan, genre, dan segmen pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan.
- Menentukan topik. Penentuan topik di lakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa yang di pilih dan siapa sasaran pembacanya.
- Membuat Outline. Outline merupakan bentuk kerangka tulisan. Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan di tulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.
- Mengumpulkan bahan materi atau buku. Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan referensi.
Di dalam perbincangannya dengan mbak Widya, ibu Kanjeng juga mengatakan bahwa menulis juga bisa sebagai sarana 'healing'. Maksudnya bagaimana ya bu??? Begini penjelasannya😊
Passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi. Sehingga tidak pernah padam. Begitu juga dengan proses menulis. Ketika kita sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan padam. Karena sudah menjadi kebutuhan bukan beban. Jadi ketika belum menulis ada sesuatu yang kurang. Yang menjadi tantangan, MAMPUKAH KITA MENJADIKAN MENULIS ITU SATU KEBUTUHAN, atau FOOD SUPLEMEN yang akan membawa kita menjadi orang yang mulia. Sebagai manusia tentu tak pernah lepas dari masalah. Dari mulai masalah upil yang sipil, sampai masalah yang besar dan menggurita. Nah disini kita perlu healing.Menulis bisa jadi satu solusi. Yang paling sederhana kita langsung mohon dan menuliskan masalah yang ada. Kita konsultasi pada Allah lewat tulisan. Setelah itu dibaca. Mau dimusnahkan atau mau diabadikan terserah saja. Dada menjadi lapang. Pikiran tenang dan masalah pun hilang.
Penjelasan ibu Kanjeng tentang healing dengan menulis ini sangat super sekali. Kelihaian beliau merangkai kata sehingga mudah di fahami oleh pembacanya sangat luar biasa, sepuluh jempol untuk ibu kanjeng👋👋👋
Setelah penyampaian materi berakhir, moderator membuka sesi tanya jawab oleh semua peserta. Diantara beberapa pertanyaan yang di sampaikan ada satu pertanyaan yang sangat menarik perhatianku. Sebuah pertanyaan dari H.R. Utari dari semarang. Dia menanyakan, Bu Widya, Kegiatan menulis memang bisa menjadi solusi pemecahan masalah? Tetapi, jika tidak hati-hati menulis bahkan bisa mendatangkan masalah. Ingat pepatah, jaga mulutmu karena ia Harimaumu. Demikian pula menulis, jaga penamu karena ia bisa juga menjadi Harimaumu. Hiiii....ngeriiii
Dan jawaban dari sang Maestro adalah "Disini diperlukan kecerdasan dalam menulis. Kembali ke NIAT apakah mau curhat, mengumbar aib, atau mau show off, atau mau menyampaikan pesan yang mulia. hanya Allah yang tau". Super sekali👌👋👋
Sebelum acara berakhir, moderator meminta sebuah closing statement dari ibu kanjeng. Isinya adalah :
" Sebagai penutup dari saya, sebagai manusia hanya bisa mengajak kebaikan dan agar bisa bersama-sama naik kelas dengan menulis. Karena menulis adalah keterampilan tertinggi saat mengolah rasa, mengolah kata, dan merangkainya jadi pesan yang bermakna bagi si pembaca. Dan yang terpenting lagi dari apa yang kita tulis Allah rida. Sehingga ada nilai ibadahnya dan insyaallah dengan menulis kita bisa mulia di mata Allah. Aamiin YRA.
Mancing ikan di kolam Bu Asih
Cukup sekian terima kasih
💕💕🙏🙏🥰🥰
Dengan berakhirnya kata penutup dari ibu kanjeng maka berakhir pula pertemuan ke-2 kegiatan KBMN 28 malam ini. Kembali moderator menutup acara dengan sebuah rangkaian kata yang sangat indah "Sobat nusantara yang luar biasa. Malam semakin memeluk rasa kantuk, mengajak netra terpejam menunduk. "Ada yang menjalin hubungan jarak jauh, ada pula yang sebenarnya tak berjarak namun tetap terasa jauh" "Tapi kita disini dekat walaupun berjarak, rindu walaupun tersekat". Terjalin erat dalam deretan abjad. Dan kita menguraikannya dalam pusaran aksara penuh makna. Dalam karya kita akan bersua. Menjadi jembatan penghubung ungkapan rasa cinta.
aduuuuuu,,,,duuu,duuuu,,,,,mbak widyaaa,,,,,aku padamuuuuu😍😍
Demikian resume yang dapat aku ulaskan. Semoga tetap semangat dan semakin mudah jalannya dalam mengikuti kegiatan KBMN 28 sampai akhir dengan predikat lulus dan melahirkan buku solo. aamiin yaa robbal 'aalamiin.
#MENULIS TANPA BATAS
Semangat Bun
BalasHapussilakan kunjungi tulisan saya di
https://ragungps.blogspot.com/2023/01/flyer-2-judul-menulis-dengan-gairah.html
Masya Allah lengkap dan asyik dibaca
BalasHapus